Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 19:06:22【Resep Pembaca】740 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(194)
Artikel Terkait
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
- Badan Gizi Nasional tekankan kebersihan MBG cegah keracunan pada anak
- Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut
- BI Jatim: Penguatan investasi manufaktur kunci pertumbuhan ekonomi
- Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
- Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
- BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat

Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan

Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III

SPPG Polres Madiun sajikan pecel bergizi untuk warga dan pelajar

Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi

SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG

SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi

Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor